Potensi dan Masalah Generasi Muda
TEORI GENERASI MUDA
Pemuda adalah golongan
manusia-manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah
yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah
berlangsung, pemuda di Indonesia dewasa ini sangat beraneka ragam, terutama
bila dikaitkan dengan kesempatan pendidikan.akan tetapi di Indonesia ini
sehubungan dengan adanya program pembinaan generasi muda pengertian pemuda
diperinci dan tersurat dengan pasti.
Generasi muda merupakan fase
dalam pertumbuhan biologis seseorang yang bersifat seketika dan akan hilang
dengan sendirinya sejalan dengan hukum biologis. Generasi muda sering dianggap
sebagai suatu kelompok yang mempunyai aspirasi sendiri yang bertentangan dengan
aspirasi masyarakat atau lebih tepat aspirasi generasi tua. Sehingga muncul
persoalan-persoalan yang tidak sejalan dengan keinginan generasi tua, hal ini
memunculkan konflik berupa protes, baik secara terbuka maupun terselubung. Dalam
pendekatan klasik terjadi jurang pemisah antara generasi muda dan tua
disebabkan antara lain adanya 2 asumsi pokok mengenai kegenerasi mudaan yaitu:
1. Proses perkembangan manusia
dianggap sesuatu yang fragmentaris/ terpecah-pecah. Setiap perkembangan hanya
dapat dimengerti oleh manusia itu sendiri, maka tingkah laku anak dan generasi
muda dianggap sebagai riak-riak kecil yang tidak berarti dalam perjalanan hidup
manusia. Dan masa tua dianggap sebagai mahkota hidup yang disamakan dengan
hidup bermasyarakat.
2. Adanya anggapan bahwa
mempunyai pola yang sedikit banyak ditentukan oleh pemikiran yang diwakili
generasi tua yang bersembunyi dibalik tradisi. Generasi muda dianggap sebagai
objek dari penerapan pola-pola kehidupan dan bukan sebagai subjek yang mempunyai
nilai sendiri.
Kedua asumsi diatas tidak akan
menjawab masalah kegenerasi mudaan dewasa ini karena generasi muda dan
kegenerasi mudaan adalah suatu tonggak dari suatu wawasan kehidupan yang
mempunyai potensi untuk mengisi hidupnya. Dalam pendekatan ekosferis, sebagai
subyek generasi muda mempunyai nilai sendiri dalam mendukung dan menggerakkan
hidup bersama. Pada pendekatan ini anak-anak, generasi muda dan generasi tua
berada dalam status sama atau dalam satu kesatuan wawasan kehidupan. Semua
tanggung jawab atas keselamatan, kesejahteraan, kelangsungan generasi sekarang
dan yang akan datang perbedaannya hanya terletak pada derajat ruang lingkup dan
tanggung jawabnya. Generasi tua berkewajiban membimbing generasi muda sebagai
penerus untuk memikul tanggung jawab yang semakin komplek. Generasi muda
berkewajiban mempersiapkan diri untuk mengisi posisi generasi tua yang makin
melemah.
POTENSI - POTENSI GENERASI MUDA
Potensi-potensi yang terdapat
pada generasi muda yang perlu dikembangkan adalah sebagai berikut :
Idealisme
dan Daya Kritis
Secara sosiologis generasi muda
belum mapan dalam tatanan yang ada, sehingga ia dapat melihat kekurangan dalam
tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan baru. yang
Dinamika
dan Kreativitas
Adanya idealisme pada generasi
muda, menyebabkan mereka memiliki potensi kedinamisan dan kreativitas, yakni
kemampaun dan kesediaan untuk mengadakan perubahan, pembaharuan,
Keberanian
Mengambil Resiko
Perubahan dan pembaharuan
termasuk pembangunan, mengandung resiko dapat meleset, terhambat atau gagal.
Namun, mengambil resiko itu diperlukan jika ingin memperoleh kemajuan.
Optimis dan Kegairahan Semangat Kegagalan
tidak menyebabkan generasi muda patah semangat. Optimisme dan kegairahan
semangat yang dimiliki generasi muda merupakan daya pendorong untuk mencoba
lebih maju lagi.
Sikap Kemandirian dan Disiplin Murni
Generasi muda memiliki keinginan untuk selalu mandiri dalam sikap dan
tindakannya.
Terdidik
Walaupun dengan memperhitungkan
faktor putus sekolah, secara menyeluruh baik dalam arti kualitatif maupun dalam
arti kuantitatif.
Keanekaragaman dalam Persatuan
dan Kesatuan. Keanekaragaman generasi muda merupakan cermin dari keanekaragaman
masyarakat kita. Keanekaragaman tersebut dapat menjadi hambatan jika dihayati
secara sempit dan eksklusif.
Patriotisme
dan Nasionalisme
Pemupukan rasa kebanggaan,
kecintaan, dan turut serta memiliki bangsa dan negara dikalangan generasi muda
perlu digalakkan karena pada gilirannya akan mempertebal semangat pengabdian
dan kesiapan mereka untuk membela dan mempertahankan NKRI.
Kemampuan Penguasaan Ilmu dan
Teknologi Generasi muda dapat berperan secara berdaya guna dalam rangka
pengembangan ilmu dan teknologi bila secara fungsional dapat dikembangkan
sebagai Transformator dan Dinamisator.
Pembinaan dan pengembangan generasi
muda
Pemuda bangsa, identik dengan
generasi penerus. Para pemuda bangsa sekarang ini dituntut mempunyai kemampuan
lebih dan pola pikir yang semakin berkembang. Hal tersebut dimaksudkan agar
para pemuda dapat bersaing ditengah-tengah kompetisi dunia yang semakin maju
dengan pesat. Keadaan ini pula yang mengharuskan faktor-faktor pendukung
seperti lembaga pendidikan dan pengawasan dari pihak yang lain untuk lebih
kritis terhadap perkembangan generasi muda saat ini.
Pola dasar pembinaan dan
pembangunan generasi muda ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
dalam Keputusan Menteri Pendidkan dan Kebudayaan nomor : 0323/U/1978 tanggal 28
oktober 1978. Yang mempunyai tujuan agar pihak-pihak yang berkepentingan
benar-benar memakai pedoman untuk dapat mencapai tujuan yang tepat.
Pola
pembinaan dan pengembangan generasi muda memiliki dasar seperti :
1. Pancasila
2. Undang-undang dasar 1945
3. Garis-garis Besar Haluan Negara
4. Sumpah Pemuda dan Proklamasi
5. Tata nilai ditengah masyarakat
1. Pancasila
2. Undang-undang dasar 1945
3. Garis-garis Besar Haluan Negara
4. Sumpah Pemuda dan Proklamasi
5. Tata nilai ditengah masyarakat
Dalam hal ini pembinaan dan
pengembangan generasi muda menyangkut 2 pengertian pokok yaitu:
a).
generasi muda sebagai subyek pembinaan dan pengembangan yaitu mereka yang
memiliki kemampuan dan dasar untuk dapat mandiri.
b). generasi muda sebagai obyek pembinaan dan pengembangan yaitu mereka yang memerlukan pengembangan untuk mengasah kemampuan dan belum bisa mandiri.
b). generasi muda sebagai obyek pembinaan dan pengembangan yaitu mereka yang memerlukan pengembangan untuk mengasah kemampuan dan belum bisa mandiri.
Dan
beberapa peranan orang terdekat pun sangat memiliki pengaruh untuk mengawasi
setiap perbuatan dan tindakan yang berarah pada tindakan kriminal dan pergaulan
yang negatif.
permasalahan Generasi Muda
Masa muda yang dalam
pencarian jati diri dalam hidupnya, di samping masa penuh problematika juga
dikatakan masa remaja adalah masa yang paling indah dan penuh kenang-kenangan
yang tak terlupakan, masa transisi inilah perlu adanya bimbingan dari siapapun,
baik dari orang tua atau orang yang lebih dewasa darinya sehingga mereka dapat lebih
terarah dalam menjalani hidup ini.
Masa muda memang dapat
dikatakan masa yang sulit, karena seorang remaja akan menghadapi kesulitan
dengan dirinya sendiri, dengan orang tuanya, dengan teman-temannya, dengan
lawan jenisnya, dengan sekolahnya serta dengan masyarakat sekitarnya. Pada masa
ini memang berada dalam kondisi yang tidak stabil, senantiasa berubah mengukur
segala sesuatu dengan ukurannya sendiri, kadang dalam mengambil keputusan tidak
logis dan umumnya mempunyai perangai berontak.
Menurut seorang tokoh psikologi remaja yakni James E.Gardner, masa remaja
adalah masa yang penting, mereka merupakan suatu masa perubahan yang begitu
mendadak dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, mereka harus dianggap sebagai
tahun-tahun kritis.Pendapat ini kalau kita sesuaikan dengan ciri-ciri yang
dimiliki generasi muda atau remaja pada bahasan di atas memang benar, karena
perkembangan dari segala sesuatu akan menimbulkan ciri-ciri tertentu, begitu
juga dengan generasi muda.35
Namun dalam
perkembangannya, peran generasi muda sekarang ini mulai menurun, hal ini tidak
lepas dari permasalahan dan hambatan-hambatan yang dihadapi oleh generasi muda,
hambatan-hambatan tersebut antara lain :
1.
Kesadaran diri dari generasi muda yang masih kurang dalam proses
pembangunan.
2.
Sifat generasi muda yang masih mudah terpengaruh oleh hal-hal yang
bersifat sepihak dan cenderung negatif
3.
Sifat dari generasi muda yang kadang masih menggantungkan, baik
kepada orang tua, pimpinan, ataupun orang lain.
4.
Kekurangsiapan generasi muda dalam menghadapi era globalisasi
dewasa ini.
5.
Kurang adanya kerjasama yang saling bermanfaat demi tercapainya
suatu tujuan.
6.
Kurang perhitungan dalam mengambil tindakan, karena terpengaruh
oleh egonya.
7.
Kurang adanya dukungan dari pihak-pihak lain demi tercapainya
tujuan.
Selain hambatan yang
dialami oleh generasi muda juga terdapat ancaman terhadap kepribadian generasi
muda itu sendiri, ancaman bisa datang dari dalam maupun dari luar generasi muda
itu sendiri, bahkan terkadang tidak disadari keberadaannya.
Sumber :