Rabu, 18 Juli 2018

laporan analisis kerusakan suatu mesin

Dalam Tugas ini saya ingin memberikan laporan analisis kerusakan pada suatu mesin atau komponen mesin. 
analisis kerusakan pada rem kendaraan
    penyebab kerusakan pada rem banyak faktornya antara laion
    - jalan yang berdebu
    - penggunaan part yang tidak original
    - penggunaan pelumas rem yang tidak sesuai standartnya
    - tidak melakukan pengecekan secara berkala
untuk mengatasi rusaknya kampas rem pada kendaraan dapat dilakukan pengecekan secara berkala pengecekan itu biasanya meliputi 
    - ketebalan kampas rem
    - volume minyak rem
    - pembersihan rem dari sisa kotoran kampas rem

Perawatan Prefentif

Pengertian Preventive Maintenance (PM). Pemeliharaan preventif sangat penting untuk mendukung fasilitas produksi yang termasuk dalam golongan “critical unit”. teknik perawatan ini dilakukan secara inspeksi terhadap asset peralatan untuk memprediksikan terhadap kerusakan/kegagalan yang akan terjadi. Berikut adalah Penjelasan mengenai Preventive Maintenance (PM).

Definisi Preventive Maintenance (PM)

Preventive Maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan secara terjadwal, umumnya secara periodik, dimana sejumlah tugas pemeliharaan seperti inspeksi, perbaikan, penggantian, pembersihan, pelumasan dan penyesuaian dilaksanakan.
Preventive maintenance adalah suatu kegiatan perawatan dan pencegahan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan mesin. Mesin akan mengalami nilai depresiasi (penurunan) apabila dipakai terus menerus. Oleh karena itu, dibutuhkannya inspeksi dan servis secara rutin maupun periodik. 
Preventive maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan- kerusakan yang tidak terduga dan menemukan kondisi atau keadaan yang dapat menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan pada waktu proses produksi. Jadi, semua fasilitas produksi yang mendapatkan perawatan (preventive maintenance) akan terjamin kontinuitas kerjanya dan selalu diusahakan dalam kondisi atau keadaan yang siap dipergunakan untuk setiap operasi atau proses produksi pada setiap saat. 

Manfaat preventive maintenance

  1. Memperkecil overhaul ( turun mesin ).
  2. Mengurangi kemungkinan
  3. reparasi berskala besar.
  4. Mengurangi biaya kerusakan / pergantian mesin.
  5. Memperkecil kemungkinan produk-produk yang rusak.
  6. Meminimalkan persediaan suku cadang.
  7. Memperkecil hilangnya gaji – gaji tambahan akibat penurunan mesin ( overhaul ).
  8. Menurunkan harga satuan dari produk pabrik.
  9. Macam-Macam, preventive maintenance Dalam perusahaan

    1. Routine maintenance. Kegiatan perawatan yang dilakukan secara rutin. Contohnya, yaitu pembersihan fasilitas atau peralatan, pelumasan (lubrication) atau pengecekan oli, pengecekan isi bahan bakarnya dan apakah termasuk dalam pemanasan (warming up) dari mesin-mesin selama beberapa menit sebelum dipakai beroperasi sepanjang hari.
    2. Periodic maintenance. Kegiatan perawatan yang dilakukan secara periodic atau dalam jangka waktu tertentu.

    Tujuan Preventive maintenance

    1. Memperpanjang umur produktif asset dengan mendeteksi bahwa sebuah asset memiliki titik kritis penggunaan (critical wear point) dan mungkin akan mengalami kerusakan.
    2. Melakukan inspeksi secara efektif dan menjaga supaya kondisi peralatan selalu dalam keadaan sehat.
    3. Mengeliminir kerusakan peralatan dan hasil produksi yang cacat serta meningkatkan ketahanan mesin dan kemampuan proses
    4. Mengurangi waktu yang terbuang pada kerusakan peralatan dengan membuat aktivitas pemeliharan peralatan
    5. Menjaga biaya produksi seminimum mungkin.

    Proses Preventive maintenance

    1. Melakukan pencatatan dan pengelolaan data tentang perawatan, kegagalan, dan penggunaan peralatan (dasar analisis peralatan)
    2. Semua jenis kegiatan predictive. Termasuk inspeksi, melakukan pengukuran,inspeksi part untuk kualitas, analisis pelumas, temperature, getaran, kebisingan, pencatatan semua data dari kegiatan predictive untuk trend analysis
    3. Perbaikan minor (30 menit), dorongan yang besar kearah produktivitas
    4. Writing up setiap kondisi yang memerlukan perhatian khusus , yang berpotensial kearah kegagalan
    5. Penjadwalan dan pelaksanaan perbaikan yang dinstruksikan
    6. Menggunakan frekuensi dan severity kegagalan untuk meningkatkan PM task list
    7. Training dan upgrading kemampuan system PM.